Sabtu, 28 April 2018

Puisi Bebas


RADEN AJENG KARTINI

Kau wanita yang mempunyai sejuta cahaya
Namamu yang membalikkan wanita
Dari cengkraman para lelaki yang durjana
Kebesaranmu engkau bangunkan wanita
Yang tertidur karena takdir menyelimutinya

Wahai Raden Ajeng Kartini
Wahai Ibu penerang kami
Sumpah batinku kan membuatmu memiliki
Bahwa kami anak dari Ibu Kartini

Ku kan berjuang sekuat tenaga mengharumkan nama Indonesia
Belajar dengan sungguh menggapai prestasi sampai mancanegara
Demi bangsa Indonesia tanah kelahiran kita
Wahai ibuku Raden Ajeng Kartini

Emansipasi yang kau lakukan
akan ku pertahankan pada generasi sekarang
karena kita mempunyai kelebihan
dengan segudang prestasi yang sudah tertanam

Wahai Raden Ajeng Kartini
dunia akan ku miliki
demi engkau ibu tanah Indonesia ini

Yakinlah pada kami generasi milenial yang mumpuni
bukan untuk menghancurkan negeri
melainkan untuk mengharumkan bangsa kami
Indonesia pertiwi



CINTA RESTU ILAHI

Perasaan luka di penghujung cerita
cinta yang sekian lama kita jalin dengan mesra
tidak ada arti dalam kehidupan bersama

menjalin cinta bukan sekedar biasa
suka duka kita jalani seperti keluarga
dalam tubuh ini ku pertaruhkan untukmu
sampai batin ini tak ada untuk ku

tapi di akhir cerita, mengapa engkau berbeda dengan sebelumnya?
Cacian, tamparan selalu kau lakukan demi kesenangan
Apa salah ku…..
Aku seperti apa di matamu?
Apakah aku tak layak ada di sampingmu?
Tapi mengapa?

Aku mengerti, lelaki yang sudah puas tanpa menjalin cinta sejati akan pergi
Menghapus kenangan di memory
Tak ada satu yang berarti walau aku menjadi mentari
karena kita bersama tanpa ikatan yang suci

Pelajaran berharga dalam hidup ini
Sejatinya menjalin hubungan harus resmi
Resmi di mata ilahi
Dan kedua orag tua yang telah melahirkan kami

Doa’ku dalam kalbu
Ku mohon jangan sampai keturunanku akan seperti ini
Menjadi manusia bodoh yang tidak mengerti religi

Sekarang mungkin aku tak layak di cintai
Tapi nanti keturunanku akan layak di mata ilahi
Ibadah dengan seseungguh hati
Terus mengharap sang ridho ilahi….


                                                                          GURUKU

Kisahku bagaikan pelangi
Berwarna sepanjang hari
Dunia tampak cerah berseri
Seakan hidup dalam halusinasi
Ini semua berkat guruku pertiwi
Yang selalu menjadi sutradara dalam hidupku ini
Mencari celah untuk memotivasi kami
Supaya bangkit dari kemalasan diri
Kau bagaikan rembulan
Yang selalu bersinar di tengah malam
Kau pejuang untuk ku sayang
Di tanah kelahiran
Salam hormat dariku guru
Terimakasih atas jasamu
Baktiku selalu untukmu
Karena semua ini berrkat darimu
GURU KU
 

TERIMAKASIH GURUKU

Dalam kegelapan mata aku melangkah
Dalam sunyinya malam aku terbangun
Meminta sebilah pisaumu untuk membelahku
Yang tak tahu arti dalam hidup ini
Meronanya bibirmu saat memandangku
Menyempatkan waktu untuk mengajariku
Tersenyum semangat sembari melangkah penuh gairah
Menghilangkan lelah walau ada masalah
Sedikit harapan yang aku punya
Memamahami mu walau tak memberi
Sedikit cerca dalam batinku
Meminta agar engkau selalu ada untukku
Walau ku tahu
Aku tak pernah menuruti apa maumu
Walau ku tahu
Aku tak perduli ocehanmu
Walau ku tahu
Aku selalu membuat jengkel hatimu
Tapi aku meminta kepada tuhanku
Agar engkau selalu sabar dalam mendidikku
Terimkasih guruku

Jumat, 23 Maret 2018

Puisi mutiara ilmu sma al-masaalikul ulum

MUTIARA ILMU

Butiran mutiara berceceran di halaman rumah
Tak ku sangka banyak orang mengambilnya
Satu persatu ku lihatkan pada mereka
Itulah keindahan mutiara

Persepsi orang yang menggugah suasana batin, mengatakan engkaulah mutiara yang hanya bisa diambil
Bah sebuah barang murka yang hanya terdiam tak berbicara
Ungkapan itu menggerogoti hati yang mengjadi luka dan ku pertaruhkan niatku tuk merubah ideologi mereka

Hari demi hari kulewati, aliran deras sungai menghembus sukma
Tak bisa ku bendung walau semenit
Tapi ku rela mengorbankan badanku tuk meyakinkanmu
Bahwa mutiara itu lebih muila dibandingkan apapun itu

Dengan mutiara ilmu aku bisa melawanmu
Dengan mutiara ilmu aku tak bisa membencimu
Dengan mutiara ilmu aku tegar menghadapi masalah yang menghampiri ku
Dan dengan mutiara ilmu aku bisa membuka jendela dunia untukmu

Sekali lagi persepsimu salah
Sekali lagi bukalah inderamu
Dengarkanlah hatimu yang menangis karena egomu
Mutiara ilmu sangat diharapkan bagi jiwamu

Mutiara ilmu bisa diambil dilihiat dan dirasakan
Tak bisa berbicara namun orang mengajaknya berbicara
Karena ia memiliki eksotika nyata.

Engkau marah jiwa musnah
Engkau benci badan merugi
Engkau berteriak lidah tak bergerak
Engkau mati hidupmu tersesali

Mari niatkan hati membuka diri
Melihat keindahan nuansa yang berdiri
Diatas tanah yang subur menghidupi diri
Agar kita mudah mengerti dan memahami polemik pribadi
Mengurangi keganjalan dalam beraspirasi untuk negeri